5.2. Dasar Teori
5.2.1. Decoder
Sebuah decorder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan binner input-nya.
Blok diagram dari rangkaian Decorder diberikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.1 Diagram rangkaian decorder(hubungi blogger jika diperlukan)
Beberapa rangkaian Decorder yang sering dijumpai adalah 3x8 (3 bit input dan 8 output line), decorder 4x16, decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, di mana kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output linenya (bukan salah satu line).
Tabel 5.1 Kebenaran Sebuah Decoder
INPUT OUTPUT
A B C O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
5.2.2. BCD to Seven Segment
Informasi atau data yang ditransfer dalam sistem logika dalam bentuk binary, karena bentuk ini lebih sesuai untuk peralatan logika, walau tidak begitu cocok untuk manusia. Dengan mengkodekan angka decimal dalam bentuk binary, maka terbentuklah system angka yang meadai untuk manusia dan mesin komputer.
Sebuah Seven segment layar, kurang umum dikenal sebagai tujuh indikator-segmen, merupakan bentuk elektronik layar perangkat untuk menampilkan item angka yang merupakan alternatif yang lebih kompleks titik matriks. Tujuh-segmen yang ditawarkan secara luas digunakan dalam jam digital. Seven segmen, merupakan sekumpulan LED yang dibangun sedemikian rupa sehingga menyerupai digit, seven segmen ada dua macam: common anoda dan common katoda. Common katoda merupakan seven segmen yang kaki katodanya dihubungkan bersama ke ground, dimana untuk mengaktifkan tiap segmennya perlu diberi logika ’1’ yaitu dihubungkan dengan VCC. Common anoda merupakan kebalikan dari ACC, dimana kaki anoda dihubungkan bersama untuk mengaktifkan setiap segmentnya perlu diberi logika nol atau dihubungkan ke ground.
Gambar 5.2 Rangkaian Interface ke 7 Segmen
Pada rangkaian tersebut dapat anda perhatikan bagian seven segmen, karena seven segmen yang digunakan adalah common anoda, maka segmen tersebut dapat nyala apabila mendapat logika '0' pada bagian katoda. Dengan kata lain untuk menghidupkan seven segmen yang terkoneksi ke mikrokontroler port paralel maka harus dioutputkan logika '0'.Sehingga pada contoh tersebut, agar dapat ditampilkan angka 3 pada seven segmen maka port P0 harus mengeluarkan data 00110000b.
5.2.3. Counter
Counter disebut juga pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlahpulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk bebagai aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan industri dan sebagainya.
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan menggunakan peta karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangan counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop tersebut.
Secara global ada dua jenis yaitu :
a. Asyncronous Counter
Seperti tersebut pada bagian sebelumnya, Asyncronous Counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah, Asyncronous Counter sering disebut dengan ripple-through counter.
b. Syncronous Counter
Syncronous Counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous Counter ini sendiri, terdapat perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbedaan waktu tunda yang disebut carry propagation delay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar