Rabu, 17 Juni 2009

BAB II VOLTMETER

2.2 Dasar Teori


Gambar 2.1. Multimeter
Multimeter atau multitester, juga dikenal sebagai volt/ohm-meter atau VOM, merupakan elektronik mengukur instrumen pengukuran yang menggabungkan beberapa fungsi dalam satu unit. Multimeter mungkin termasuk fitur seperti kemampuan untuk mengukur tegangan, sekarang dan perlawanan. Terdapat dua kategori multimeters, multimeters analog (analog atau multimeters di Inggris) dan digital multimeters (DMM atau sering disingkat DVOM). Multimeter bisa menjadi tangan yang diselenggarakan perangkat berguna untuk mencari dasar kesalahan dan layanan lapangan kerja atau bench instrumen yang dapat untuk mengukur tingkat tinggi yang sangat akurat. Mereka dapat digunakan untuk masalah masalah listrik di beragam perangkat rumah tangga dan industri seperti baterai, motor kontrol, aplikasi, pasokan listrik, dan sistem kabel.
Pembacaan pada saat pengukuran diberikan oleh simpangan dari jarum petunjuk pada meter analog atau display LED/LCD pada multitester digital, jangkauan (range) seletor digunakan untuk memilih daerah pengukuran yang dibutuhkan disamping memilih fungsi dari multitester tersebut.
Biasakan memeriksa kembali posisi tuas selektor sebab kesalahan posisi bisa mengakibatkan kerusakan meter, misalnya pengukuran tegangan selektor di posisi arus, selain itu gunakan jangkauan yang maksimum terlebih dahulu, selanjutnya perkecil jangkauan setelah besaran terukur dan lakukan pengurangan jangkauan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Hindari penunjukan meter yang melampaui batas.
Pengukuran tahanan pada rangkaian yang bertegangan, matikan terlebih dahulu supply sebelum mengukur tahanan tersebut. Multimeter mempunyai kemampuan yang terbatas, harga efektif (RMS : Root Mean Squre) tegangan bolak-balik umumnya dikalibrasi (ditera) dengan gelombang sinusoida murni bila kita ingin mengukur tegangan-tegangan bolak-balik yang mengandung tegangan searah, dengan demikian multimeter akan menunjukkan harga yang salah bila kita mengukur tegangan bolak-balik bukan sinus murni.
Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu komponen. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang/solder dan dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian dengan multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya.
Multimeter atau lebih sering disebut multitester adalah alat yang penting dalam dunia elektronika, alat ini merupakan kombinasi voltmeter, amperemeter dan ohmmeter, pada beberapa multitester juga dilengkapi dengan transistor tester, kapasitor tester, diode tester dan continuity beeper.

2.2.1 Pengukuran Tegangan (voltmeter)
Merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Gambar 2.2 Volmeter digital Gambar 2.3 Volmeter
(hubungi blogger jika diperlukan) (hubungi blogger jika diperlukan)

analog
Multimeter dapat digunakan mengukur tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC). Caranyadengan mengarahkan selektor multimeter pada VAC untuk mengukur tegangan DC. Hasil pengukuran dapat diaca pada layar multimeter (analog maupun digital). Sedangkan tegangan secara matematis dapat dihitung dengan hukum ohm yang ditunjukkan persamaan :
V = I.R
Dengan :
V : Tegangan, volt
I : Arus listrik, ampere
R : Tahanan, Ohm

2.2.2 Hukum Kirchof I pada Rangkaian Seri
Hukum Kirchof I berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Secara matematis dinyatakan:

Jika pada rangkaian seri dialiri arus listrik maka arus yang mengalir pada R1 = R2 = R3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar