Rabu, 29 Juni 2011

Sondir dan Mesin Bor

Kelebihan dan Kekurangan Uji Sondir dan Bor
Uji sondir merupakan alat yang sederhana, praktis, dengan kelebihan yaitu :
cepat, murah, menghasilkan data yang akurat dan detail. Sondir sangat cocok
untuk tanah di Indonesia karena kondisi tanah di Indonesia sebagian besar
berupa lempunga lanauan. Sedangkan kekurangannya adalah : tidak dapat
diperoleh sampel, untuk uji laboratorium maupun untuk klasifikasi visual, dan
tidak dapat menembus lapisan batuan. Untuk daerah-daerah tertentu dimana
lapisan tanah berupa pasir maka alat ini kurang representatif dan tidak dapat
menembus lensa gravel/pasir yang cukup tebal dan padat, sehingga bila
dibawah lensa pasir terdapat tanah lunak maka sulit untuk terdeteksi.
Pada tanah pasir pengaruh tekanan air pori selama penetrasi pada
kecepatan penetrasi yang normal sangat kecil dan diabaikan, sehingga hasil
sondir dalam keadaan fully drained, sedangkan pada tanah lempung plastis
hasil uji sondir lebih kearah fully undrained dan bila jenis tanah diantara kedua
jenis diatas dapat memberikan hasil untuk keadaan fully drained dan fully
undrained.
Uji bor merupakan pengujian lapangan yang paling baik dan akurat untuk
segala jenis tanah dan diperlukan untuk test-test yang lain, sedangkan
kerugiannya adalah : mahal, berat (perlu alat angkut yang memadahi), waktu
pelaksanaan lama dan kurang cocok untuk bangunan sederhana. Setiap
pelaksanaan test boring selalu diikuti dengan uji penetrasi baku (SPT), yang
perlu diperhatikan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga N-SPT yaitu :
Jumlah energi yang mencapai sampler, ditentukan oleh : jenis hammer,
jenis dan panjang rod, variasi tinggi jatuh palu, jumlah lilitan tali dan
umur tali.
Kondisi tegangan tanah dasar lubang bor bor, ditentukan oleh :
kelalaian menjaga tekanan hidrostatis, tinggi air diluar dan didalam
harus sama; metode pengeboran dan stabilisasi dinding, serta diameter
dinding.
Faktor-faktor ain, seperti : pembersihan dasar lubang bor, kelalaian
menghitung jumlah tumbukan dan pemakaian sampler yang sudah
rusak.


1. Pondasi Langsung (STAHL)
Pondasi langsung (Stahl) dipakai pada kondisi tanah : “ baik “, Yaitu dengan kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk.

2. Pondasi Foot Plat
Pondasi footplat dipergunakan pada kondisi tanah dengan sigma antara : 1,5-2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menetukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang.

3. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur.

4. Pondasi Merata (Slab Foundation)
Pondasi merata dipergunakan pada kondisi tanah sangat lembek (lunak). Juga dipergunakan untuk pondasi lantai bawah tanah/bassment suatu bangunan gedung.

5. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.
b. Pondasi Tiang Pancang Beton
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :
1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
3) Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.


Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.

Pondasi tiang pancang beton cor ditempat
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :
1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.
2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan dan desakan/tekanan.
4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,
5) Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.

Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan system “Beton Pra-Tekan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar